Senin, 21 Januari 2013 09:24
Waingapu.Com - Di tengah prahara yang kini mendera Partai Demokrat, terkait banyak kadernya yang terjerat kasus korupsi, Benny Kabur Harman (BKH), politisi senior Partai Demokrat, yang juga namanya sempat disebut-sebut Nazarudin, tetap memastikan diri sebagai Calon Gubernur NTT dalam Pilgub yang dijadwalkan Maret mendatang. BKH yang berpasangan dengan Welem Nope mendeklarasikan diri sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub dan Cawagub) NTT, di lapangan Matawai, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (19/01) sore kemarin.
Pasca deklarasi dan menyampaikan orasi politiknya, diwawancarai wartawan terkait sikapnya untuk tetap maju sebagai Cagub NTT, ditengah ‘prahara dan badai’ yang kini melanda Partai Demokrat , BKH pantang mundur menegaskan tekadnya. “Tidak masalah itu, kan semua partai bermasalah. Koruptor yang paling banyak Golkar, lalu PDI-P dan kemudian baru Demokrat, semua partai ada banyak masalah,” tandasnya.
Terkait pernyataan itu, Ketua fraksi Partai Golkar DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadag, ketika dihubungi via telpon selularnya, Minggu (20/1) malam menjelaskan, pernyataan BKH itu mungkin hanya melihat dari satu sisi saja.
“Ya, kalau korupsi itu dibagi secara proporsional betul sudah itu, kan Golkar pernah berkuasa berapa tahun? Semua sudah tahu. Juga gubernur dan bupati dari Golkar di Indonesia bisa enam puluhan persen. Yang Demokrat? Secara kuantitas memang sedikit tapi kalau secara kualitas, satu orang dari demokrat yang korupsi nilainya sama dengan yang dikorupsi oleh banyak oknum Golkar, PDI-P , PAN dan partai lainnya. Walau memang yang namanya korupsi sama saja, mau besar kecil. Tapi kita lihat saja saat ini, satu persatu ocehan Nazarudin, perlahan tapi pasti sudah mulai terbukti,” urainya.(ion)
Waingapu.Com - Di tengah prahara yang kini mendera Partai Demokrat, terkait banyak kadernya yang terjerat kasus korupsi, Benny Kabur Harman (BKH), politisi senior Partai Demokrat, yang juga namanya sempat disebut-sebut Nazarudin, tetap memastikan diri sebagai Calon Gubernur NTT dalam Pilgub yang dijadwalkan Maret mendatang. BKH yang berpasangan dengan Welem Nope mendeklarasikan diri sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub dan Cawagub) NTT, di lapangan Matawai, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (19/01) sore kemarin.
Pasca deklarasi dan menyampaikan orasi politiknya, diwawancarai wartawan terkait sikapnya untuk tetap maju sebagai Cagub NTT, ditengah ‘prahara dan badai’ yang kini melanda Partai Demokrat , BKH pantang mundur menegaskan tekadnya. “Tidak masalah itu, kan semua partai bermasalah. Koruptor yang paling banyak Golkar, lalu PDI-P dan kemudian baru Demokrat, semua partai ada banyak masalah,” tandasnya.
Terkait pernyataan itu, Ketua fraksi Partai Golkar DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadag, ketika dihubungi via telpon selularnya, Minggu (20/1) malam menjelaskan, pernyataan BKH itu mungkin hanya melihat dari satu sisi saja.
“Ya, kalau korupsi itu dibagi secara proporsional betul sudah itu, kan Golkar pernah berkuasa berapa tahun? Semua sudah tahu. Juga gubernur dan bupati dari Golkar di Indonesia bisa enam puluhan persen. Yang Demokrat? Secara kuantitas memang sedikit tapi kalau secara kualitas, satu orang dari demokrat yang korupsi nilainya sama dengan yang dikorupsi oleh banyak oknum Golkar, PDI-P , PAN dan partai lainnya. Walau memang yang namanya korupsi sama saja, mau besar kecil. Tapi kita lihat saja saat ini, satu persatu ocehan Nazarudin, perlahan tapi pasti sudah mulai terbukti,” urainya.(ion)